Klikers

Senin, 30 Mei 2011

jembatan darurat di rantau panyang



berfoto dengan masyarakat


Perjalanan pulang di waktu menjelang magrib




Sigli (13/3) Rantau panyang 1 dan 2 merupakan salah satu daerah yang terkena dampak banjir bandang yang ditempati 270 KK. Sampai hari ke tiga pasca banjir bandang daerah tersebut belum tersentuh bantuan apapun, termasuk bantuan medis. Hari ini tim media PKS Pidie dan relawan menuju rantau panyang 2 dengan menempuh perjalanan jauh dan terjal, sekitar 7 km harus berjalan kaki untuk sampai di tujuan. Menurut M. Yusuf (36 tahun),warga yang tinggal di daerah tersebut sebanyak 63 KK, dan yang belum mengungsi ada sekitar 33 KK. BY TIM MEDIA

sebuah episode



Alkisah disuatu toserba di kota saya.tersebutlah percakapan sederhana yang banyak memberi hikmah. Pembicaraan ini terjadi antara seorang pelanggan dengan penjaga toko, dan saya hanya sebagai pendengar dan pengamat.
Berikut penggalan ceritanya:

Pelanggan : (melihat ke pintu toko, ada bertuliskan "TUTUP/SHALAT", dan menunjuknya..)"itu pas shalat Isya ada di tutup tokonya?"
Penjaga Toko : "Ngak"
Pelanggan : "Kenapa?"
Penjaga Toko : "biasanya gitu"
Pelanggan : "Nabi tidak pernah telat Shalat"(dengan nada do tinggi)
Penjaga Toko: "Shalat Isya kan lebih bagus telat"(dengan nada re tinggi)
Pelanggan:" Ngak bs gitu...blabla....
Pengamat : (tersenyum.....dan didalam hati berkata, ke 2 pendapat nya betul, tapi...............nabi punya alasan, kenapa tidak pernah telat shalat.....yaitu nabi yakin kan adanya SANG pemilik Kematian yaitu ALLAH, dan kematian itu hanya ALLAH yang tahu...)

NAH...yakin masih bisa hidup sampai besok pagi????

(terinspirasi hari ini, senin/30 mei 2011 pukul 21.00 wib)

Jumat, 27 Mei 2011

KOMIK GOLONGAN DARAH EDISI 1




KETIKA MENYUPIR ATAU JALAN-JALAN











KETIKA MAU NGAJAK ORANG NGINAP DI RUMAH

5 PERKARA


INGAT LIMA PERKARA SEBELUM LIMA PERKARA
1. sehat sebelum sakit
2.lapang sebelum sempit
3. Muda sebelum tua
4.kaya sebelum miskin
5. Hidup sebelum mati

Sepenggal Tausiah tentang Da'wah

Kitalah dakwah itu..
Kitalah ruh perjuangan itu..
Kitalah pemenang seruan itu..
Karena kita dan dakwah laksana jasad dan ruh

Sudahkah komitmen itu kita niatkan untuk semua
amanah yang ada pada diri kita?
Sudahkah komitmen itu terpatri didalam hati?
Siapkah kita menjadi bukti hidup atas semua seruan
dakwah yang kita usung dan tegakkan?
Sungguh, itulah alasan utama Allah memberikan
kemenangan yang kita lantunkan dalam harap dan doa...

Jika belum, sadarlah kita belum lagi melakukan
apa-apa!
Maka, kepada yang melemah bahkan terhenti,
Lihatlah didalam nurani...
Adakah cinta Allah kemilau disana?

Ketetapan akhir skenario perjuangan ini sepenuhnya
adalah hak Allah
Tapi, kita punya peluang untuk membujuk-Nya
Dengan catatan, sudah sempurnakah amalan amanah kita?

Beruntunglah orang-orang yang memperbarui
semangatnya dalam setiap pergantian waktu

Menjaga niatnya dalam kebaikan
Dan,
Menemukan Allah dalam setiap gerak langkahnya.

Kisah ID

Hohohooo, bermula dari kebosanan Enny, Enny jadi tertarik membahas kenapa nama ID kok aneh-aneh, ya!? Ada yang menggunakan nama sendiri, nama singkatan, nama panggilan bahkan ada yang gak jelas asal katanya.

Pastinya sebagian orang menganggap "ih, si Enny nggak mutu banget kok pertanyaannya..." tapi, coba pikir pasti ada alasannya, kan?

Baiklah, dimulai dari ID Enny, ya?

ID Enny adalah enny_melati. *kenapa menggunakan nama melati ya…???

--- Asal Muasalnya ---

Habis tsunami di Aceh tahun 2004, kan banyak tuh, kesempatan untuk mendapatkan dana untuk buat kegiatan, nah pada saat itu organisasi tempat Enny bernaung, yaitu PEMA UNSYIAH, punya rencana untuk buat nikah massal. Kebetulan, PJ-nya adalah Enny.

Kemudian, mas Garin, presiden mahasiswa UI saat itu (salam Mas Garin :) ) berkunjung ke Aceh. Kebetulan sekali, karena UI punya pengalaman masalah beginian, ya Enny dan teman-teman mencari info lewat mas Garin. Akhirnya, dapat satu titik temu, Mas Garin akan kirim file tentang nikah massal lewat email!!! Hiii, bayangkan …. saat itu Enny belum punya email dan sangat gaptek masalah dunia maya yang satu ini.


Lalu, akhirnya Enny mencoba membuat email dengan menggunakan nama asli yaitu: Enny Jurisa, namun apa yang terjadi? Ditolak mentah-mentah ama yahoo-nya (padahal setelah dicek nama Enny Jurisa cuma satu-satunya dimuka bumi ini!!!). Yah, dengan tanpa menyerah Enny gabungkan dengan tahun kelahiran, eh,... ditolak lagi. Trus, dengan tahun angkatan, masih... aja ditolak.

Nah, kebetulan, di depan kantor kami ada bunga, iseng-iseng Enny coba deh dengan gabungan kata bunga, menjadi: enny_mawar. Ehh... masih juga nggak bisa!!!

Lalu akhirnya, terinspirasi dengan cerpen "melati tetap harum", dan rencananya sih bakal jadi usaha terakhir (dalam hati: kalau nggak mau juga, besok suruh orang laen aja yang buatin).

Dan, ting tong...

I got it! I got my ID!!! *yahooo... emang yahoo... hehe

I got a shock, 'cause my ID is enny_melati. Dalam persepsi Enny, bila pakai nama bunga kesannya ganjen, malah ngirimnya ke orang baru dikenal pula. OHH, no...!!!

So... jadilah ID ku, enny_melati yang masih Enny gunakan sampai sekarang. Kan, Enny setiaaaa..., hihihi, nggak da hubungan kali ya...

Inilah sekelumit kisah ID ku.

Teman-teman mau berbagi?

Siapaa tau ada yang menarik, penasaran nih, hehe...

Yang Tidak Bisa Diucapin Ayah

Biasanya, bagi seorang anak perempuan yang sudah dewasa, yang sedang bekerja diperantauan, yang ikut suaminya merantau di luar kota atau luar negeri, yang sedang bersekolah atau kuliah jauh dari kedua orang tuanya... akan sering merasa kangen sekali dengan Mamanya.

Lalu bagaimana dengan Papa?

Mungkin karena Mama lebih sering menelepon untuk menanyakan keadaanmu setiap hari, tapi tahukah kamu, jika ternyata Papa-lah yang mengingatkan Mama untuk menelponmu?

Mungkin dulu sewaktu kamu kecil, Mama-lah yang lebih sering mengajakmu bercerita atau berdongeng, tapi tahukah kamu, bahwa sepulang Papa bekerja dan dengan wajah lelah Papa selalu menanyakan pada Mama tentang kabarmu dan apa yang kau lakukan seharian?

Pada saat dirimu masih seorang anak perempuan kecil...
Papa biasanya mengajari putri kecilnya naik sepeda.
Dan setelah Papa mengganggapmu bisa, Papa akan melepaskan roda bantu di sepedamu...

Kemudian Mama bilang: "Jangan dulu Papa, jangan dilepas dulu roda bantunya."
Mama takut putri manisnya terjatuh lalu terluka...

Tapi sadarkah kamu?

Bahwa Papa dengan yakin akan membiarkanmu, menatapmu, dan menjagamu mengayuh sepeda dengan seksama karena dia tahu putri kecilnya PASTI BISA.

Pada saat kamu menangis merengek meminta boneka atau mainan yang baru, Mama menatapmu iba. Tetapi Papa akan mengatakan dengan tegas: "Boleh, kita beli nanti, tapi tidak sekarang."

Tahukah kamu, Papa melakukan itu karena Papa tidak ingin kamu menjadi anak yang manja dengan semua tuntutan yang selalu dapat dipenuhi.

Saat kamu sakit pilek, Papa yang terlalu khawatir sampai kadang sedikit membentak dengan berkata: "Sudah di bilang! kamu jangan minum air dingin!".
Berbeda dengan Mama yang memperhatikan dan menasihatimu dengan lembut.

Ketahuilah, saat itu Papa benar-benar mengkhawatirkan keadaanmu.
Ketika kamu sudah beranjak remaja...
Kamu mulai menuntut pada Papa untuk dapat izin keluar malam, dan Papa bersikap tegas dan mengatakan: "Tidak boleh!"

Tahukah kamu, bahwa Papa melakukan itu untuk menjagamu?
Karena bagi Papa, kamu adalah sesuatu yang sangat - sangat luar biasa berharga...

Setelah itu kamu marah pada Papa, dan masuk ke kamar sambil membanting pintu...
Dan yang datang mengetok pintu dan membujukmu agar tidak marah adalah Mama...

Tahukah kamu, bahwa saat itu Papa memejamkan matanya dan menahan gejolak dalam batinnya. Bahwa Papa sangat ingin mengikuti keinginanmu, tapi lagi-lagi dia HARUS menjagamu.

Ketika saat seorang cowok mulai sering menelponmu, atau bahkan datang ke rumah untuk menemuimu, Papa akan memasang wajah paling cool sedunia... :')
Papa sesekali menguping atau mengintip saat kamu sedang ngobrol berdua di ruang tamu...

Sadarkah kamu, kalau hati Papa merasa cemburu?
Saat kamu mulai lebih dipercaya, dan Papa melonggarkan sedikit peraturan untuk keluar rumah untukmu, kamu akan memaksa untuk melanggar jam malamnya.

Maka yang dilakukan Papa adalah duduk di ruang tamu, dan menunggumu pulang dengan hati yang sangat khawatir...

Dan setelah perasaan khawatir itu berlarut - larut...
Ketika melihat putri kecilnya pulang larut malam hati Papa akan mengeras dan Papa memarahimu...

Sadarkah kamu, bahwa ini karena hal yang di sangat ditakuti Papa akan segera datang?
"Bahwa putri kecilnya akan segera pergi meninggalkan Papa."

Setelah lulus SMA, Papa akan sedikit memaksamu untuk menjadi seorang Dokter atau Insinyur.
Ketahuilah, bahwa seluruh paksaan yang dilakukan Papa itu semata - mata hanya karena memikirkan masa depanmu nanti...

Tapi toh Papa tetap tersenyum dan mendukungmu saat pilihanmu tidak sesuai dengan keinginan Papa. Ketika kamu menjadi gadis dewasa....
Dan kamu harus pergi kuliah dikota lain...
Papa harus melepasmu di bandara.

Tahukah kamu bahwa badan Papa terasa kaku untuk memelukmu?
Papa hanya tersenyum sambil memberi nasehat ini - itu, dan menyuruhmu untuk berhati-hati.

Padahal Papa ingin sekali menangis seperti Mama dan memelukmu erat-erat.
Yang Papa lakukan hanya menghapus sedikit air mata di sudut matanya, dan menepuk pundakmu berkata, "Jaga dirimu baik-baik ya sayang".

Papa melakukan itu semua agar kamu KUAT... kuat untuk pergi dan menjadi dewasa.

Disaat kamu butuh uang untuk membiayai uang semester dan kehidupanmu, orang pertama yang mengerutkan kening adalah Papa. Papa pasti berusaha keras mencari jalan agar anaknya bisa merasa sama dengan teman-temannya yang lain.

Ketika permintaanmu bukan lagi sekedar meminta boneka baru, dan Papa tahu ia tidak bisa memberikan yang kamu inginkan...

Kata-kata yang keluar dari mulut Papa adalah: "Tidak.... Tidak bisa!"
Padahal dalam batin Papa, Ia sangat ingin mengatakan, "Iya sayang, nanti Papa belikan untukmu."

Tahukah kamu bahwa pada saat itu Papa merasa gagal membuat anaknya tersenyum?
Saatnya kamu diwisuda sebagai seorang sarjana.
Papa adalah orang pertama yang berdiri dan memberi tepuk tangan untukmu.
Papa akan tersenyum dengan bangga dan puas melihat "putri kecilnya yang tidak manja berhasil tumbuh dewasa, dan telah menjadi seseorang."

Sampai saat seorang teman lelakimu datang ke rumah dan meminta izin pada Papa untuk mengambilmu darinya.
Papa akan sangat berhati-hati memberikan izin...
Karena Papa tahu...
Bahwa lelaki itulah yang akan menggantikan posisinya nanti.

Dan akhirnya...

Saat Papa melihatmu duduk di Panggung Pelaminan bersama seseorang lelaki yang di anggapnya pantas menggantikannya, Papa pun tersenyum bahagia...
Apakah kamu mengetahui, di hari yang bahagia itu Papa pergi kebelakang panggung sebentar, dan menangis?

Papa menangis karena papa sangat berbahagia, kemudian Papa berdoa...
Dalam lirih doanya kepada Tuhan, Papa berkata: "Ya Tuhan tugasku telah selesai dengan baik... Putri kecilku yang lucu dan kucintai telah menjadi wanita yang cantik... Bahagiakanlah ia bersama suaminya..."

Setelah itu Papa hanya bisa menunggu kedatanganmu bersama cucu-cucunya yang sesekali datang untuk menjenguk...
Dengan rambut yang telah dan semakin memutih...
Dan badan serta lengan yang tak lagi kuat untuk menjagamu dari bahaya...
Papa telah menyelesaikan tugasnya...

Papa, Ayah, Bapak, atau Abah kita...
Adalah sosok yang harus selalu terlihat kuat...
Bahkan ketika dia tidak kuat untuk tidak menangis...
Dia harus terlihat tegas bahkan saat dia ingin memanjakanmu.
Dan dia adalah yang orang pertama yang selalu yakin bahwa "KAMU BISA" dalam segala hal.

----------

Saya mendapatkan note ini dari seorang teman, dan mungkin ada baiknya jika aku kembali membagikannya kepada teman-teman ku yang lain.

Tulisan ini aku dedikasikan kepada teman-teman wanita ku yang cantik, yang kini sudah berubah menjadi wanita dewasa serta ANGGUN, dan juga untuk teman-teman pria ku yang sudah ataupun akan menjadi ayah yang HEBAT!

Yup, banyak hal yang mungkin tidak bisa dikatakan Ayah / Bapak / Romo / Papa / Papi kita... tapi setidaknya kini kita mengerti apa yang tersembunyi dibalik hatinya...

Jumat, 20 Mei 2011

Korban Lampu Lalu Lintas

Anda pernah jadi korban lalu lintas???
ayo jujur..........

Kalau saya pernah. Masih terbayang dengan jelas sampai sekarang asal lihat lampu lalu lintas...

Apalagi kalau ada yang menyanyikan mars lampu lalu lintas. Ini liriknya...

Di simpang jalan ada lampu tiga
Lihatlah kawan turut aturannya
merah berhenti

kuning jaga-jaga
hijau warnanya boleh jalan pulang

Kejadiannya...

Saat itu, saya masih kuliah semester 3.
Datanglah rombangan saudara dari kampung untuk berkunjung. Dan pada saat malamnya kami berjalan-jalan mengelilingi Banda Aceh... saya tegaskan sekali lagi... berjalan-jalan ya... otomatis menggunakan TAFF (bahasa aceh = taffak) alias ke 2 kaki. Diantara rombongan ada 2 makhluk manis dan ngegemesin (dulu...) yang masih usia TK.

Nah, saat itu di depan sebuah lampu lalu lintas, kebetulan lampu berwarna merah menyala... otomatis kami bersiap menyebrang.

TAPI............

Sang 2 makhluk yang lucu dan gemesin itu (dulu....) menarik tangan kami alias nggak mau nyebrang. Weleh...apalagi ini....

dan mereka berujar...

Dua makhluk yang lucu dan ngegemesin (dulu...): "kan lampu merah harus berhenti..."
Kami: "heh?????" (dengan ekspresi bingung)
Dua makhluk yang lucu dan ngegemesin (dulu...): "disimpang jalan ada lampu tiga, liatlah kawan turut aturannya, merah berhenti, kuning jaga-jaga, hijau warnanya boleh jalan pulang..." (bersenandung dengan lirih)
Kami: (masih terpaku tak mengerti)

Lampu warna hijau menyala...

Dua makhluk yang lucu dan ngegemesin (dulu...): "udah hijau yok jalan." (sambil menarik kami melewati jalanan)
Kami: (tertawa terpingkal-pingkal)

You see...

Bener kan kami korban lampu lalu lintas...

Dimana kami pejalan kaki, yang mengikuti jalur mobil juga harus berhenti bersama mobil-mobil.

Bener-bener kenangan yang tak terlupakan...

Perenungan SeorangTabib

Alkisah ada seorang pemuda datang pada tabib, lalu dia bertanya: "Wahai tabib, apakah engkau mempunyai ramuan obat yang dapat membersihkan dosa dan mengobati penyakit hati?"

"Punya, ambillah sepuluh resep dariku berikut ini," jawab tabib.


1. Ambillah akar pohon kefakiran dan akar pohon ketawadhu'an.
2. Masukkan akar tobat ke dalamnya.
3. Masukkanlah ketiga unsur itu ke dalam lesung ridha.
4. Tumbuklah sampai halus dengan alu qana'ah.
5. Masukkan semua itu dalam panci taqwa.
6. Tuangkan air malu ke dalamnya.
7. Didihkan semua itu dengan api mahabbah.
8. Selanjutnya, tuangkan semua itu ke dalam mangkuk syukur.
9. Dinginkan apa yang ada di dalam mangkuk syukur tersebut dengan kipas raja'.
10. Minumlah semua itu dengan sendok pujian.

Kamis, 19 Mei 2011

Marah

Marah (angry) boleh, tetapi, jangan menjadi orang yang mempunyai sifat pemarah (anger).

Sebenarnya inti dari kemarahan adalah adanya rasa benci sebab apa yang terjadi tidak sesuai dengan keinginan. Teman dari sifat pemarah adalah adalah sikap yang sinis dan perilaku yang agresif.

Si pemarah merasa dirinyalah yang paling baik dan benar. Ada pula ahli yang mengatakan sikap pemarah ini adalah kebiasaan. Sebab sering dipenuhi kehendaknya jika ia “meledak marah” ketika kecil, jadi berlanjut hingga dewasa.

Beberapa sarannya untuk mengurangi marah adalah:

1. Buatlah peta kebencian

Untuk lebih mengerti diri sendiri dan kemarahannya, catatlah dengan teliti tiap hari pikiran dan perasaan marah yang muncul. Dari dongkol kecil-kecilan sampai kemarahan yang hebat. Catatlah kapan, mengapa, bagaimana pikiran dan perasaannya serta apa saja yang menimbulkan amarah itu. Catatan ini perlu sebagai pola, agar tampak soal apa saja yang menjadi biang kerok kemarahannya, kapan terjadinya, dan di mana. Dan apa akibat kemarahannya. Tiap malam catatan ini dinilai kembali dan dipikirkan cara apa yang lebih baik dilakukan, dan adakah kemajuan jika diperbaiki.

2. Uji kembali pikiran yang menimbulkan marah

Kalau Anda memaki-maki di sepanjang jalan yang macet, hasilnya jalanan tetap macet. Yang bertambah adalah “racun arsenik” dalam tubuh Anda. Tambah besar dan lama marahnya tambah berat dampak negatif buat diri Anda, juga buat orang yang duduk di samping Anda.

Ujilah pikiran dan perasaan Anda, buat apa marah-marah di jalan macet, bukankah lebih baik memutar kaset dan ikut bernyanyi? Buat apa anak dimarahi sebab bajunya kena saus tomat. Itu kan lumrah, namanya juga anak kecil. Untung sendoknya tidak tertelan.

3. Stop

Ini adalah model Ornstein. Kalau merasa darah sudah naik ke kepala, sebutlah: Stop. Perlahan-lahan saja kalau di restoran, boleh keras kalau lagi sendiri. Ini akan mengingatkan si pemarah untuk banting setir, jangan teruskan jalan penuh ranjau itu. Lalu alihkan pikiran ke yang lebih produktif. Daripada memarahi anak yang akan ujian, lebih baik doakan agar ia berhasil. Daripada melotot dan teriak karena rumah harum karena kue, lebih baik mencoba kue itu dan peluklah sang istri yang rajin itu.

4. Alihkan perhatian

Thomas Jefferson bilang, bila Anda marah berhitunglah dari satu sampai sepuluh sebelum bercakap. Kalau sedang marah sekali, hitung sampai seratus. Kalau benci pada tokoh politik yang sedang kampanye di layar televisi dan kuping terasa panas karena marah, alihkan saja televisi ke saluran lain. Atau berdirilah, makan jeruk dulu di meja makan.

5. Relaksasi

Cari posisi beristirahat yang enak, tarik napas panjang yang dalam. Tambah banyak tambah baik dan pikirkan hal-hal yang menyenangkan.

Atau sebut kata: “tenang-tenang-tenang” berulang kali dengan tarikan napas panjang. Bagi yang religius lebih mudah, sebab dapat berdoa atau shalat, ini sangat menenangkan.

6. Belajar mendengarkan

Kekurangan dari orang pemarah adalah sangat sukar untuk mendengarkan pendapat orang lain sebab ia merasa pikiran dan pendapatnya adalah yang paling baik. Sikapnya yang sinis dan siap menyerang tiap pendapat orang lain yang dicurigai sebagai buruk, membuat dia “tuli” pada kebenaran lawan bicaranya.

--->>> ref: http://rumahkonsultasianak.wordpress.com/

Tips Persiapan Bulan Ramadhan

Pertama, I'dad Ruhi Imani, yakni persiapan ruh keimanan.

Orang-orang yang saleh biasa melakukan persiapan ini seawal mungkin sebelum datang Ramadhan. Bahkan mereka sudah merindukan kedatangannya sejak bulan Rajab dan Sya'ban. Biasanya mereka berdoa: "Ya Allah, berikanlah kepada kami keberkatan pada bulan Rajab dan Sya'ban, serta sampaikanlah kami kepada Ramadhan."

Dalam rangka persiapan ruh keimanan itu, dalam surah At-Taubah Allah melarang kita melakukan berbagai maksiat dan kedzhaliman sejak bulan Rajab. Tapi bukan berarti di bulan lain dibolehkan. Hal ini dimaksudkan agar sejak bulan Rajab kadar keimanan kita sudah meningkat. Boleh dikiaskan, bulan Rajab dan Sya'ban adalah masa pemanasan (warming up), sehingga ketika memasuki Ramadhan kita sudah bisa bisa menjalani ibadah shaum dan sebagainya itu bak sudah terbiasa.

Kedua, adalah I'dad Jasadi, yakni persiapan fisik.

Untuk memasuki Ramadhan kita memerlukan fisik yang lebih prima dari biasanya. Sebab, jika fisik lemah, bisa-bisa kemuliaan yang dilimpahkan Allah pada bulan Ramadhan tidak dapat kita raih secara optimal. Maka, sejak bulan Rajab Rasulullah dan para sahabat membiasakan diri melatih fisik dan mental dengan melakukan puasa sunnah, banyak berinteraksi dengan al-Qur'an, biasa bangun malam (qiyamul-lail), dan meningkatkan aktivitas saat berkecimpung dalam gerak dinamika masyarakat.

Ketiga, adalah I'dad Maliyah, yakni persiapan harta.

Jangan salah faham, persiapan harta bukan untuk membeli keperluan buka puasa atau hidangan lebaran sebagaimana tradisi kita selama ini. Memersiapkan harta adalah untuk melipatgandakan sedekah, karena Ramadhanpun merupakan bulan memperbanyak sedekah. Pahala bersedekah pada bulan ini berlipat ganda dibandingkan bulan-bulan biasa.

Keempat, adalah I'dad Fikri wa Ilmi, yakni persiapan intelektual dan keilmuan.

Agar ibadah Ramadhan bisa optimal, diperlukan bekal wawasan dan tashawur (persepsi) yang benar tentang Ramadhan. Caranya dengan membaca berbagai bahan rujukan dan menghadiri majelis ilmu tentang Ramadhan. Kegiatan ini berguna untuk mengarahkan kita agar beribadah sesuai tuntunan Rasulullah SAW, selama Ramadhan. Menghafal ayat-ayat dan doa-doa yang berkait dengan perlbagai jenis ibadah, atau menguasai berbagai masalah dalam fiqh puasa, juga penting untuk dipersiapkan.

Semoga persiapan kita mengantarkan ibadah shaum dan berbagai ibadah lainnya, sebagai yang terbaik dalam sejarah Ramadhan yang pernah kita lalui. Aamiin.

Selasa, 17 Mei 2011

Bersin...

Pernahkah anda sadar bahwa hal ini anda lakukan setiap anda bersin? Yaitu memejamkan mata alias merem. Yup…

Setiap kali kita bersin maka mata kita akan terpejam dengan sendirinya tanpa harus kita perintah sebelumnya.


Bersin adalah respon tubuh yang dilakukan oleh membran hidung ketika mendeteksi adanya bakteri dan kelebihan cairan yang masuk ke dalam hidung, sehingga secara otomatis tubuh akan menolak bakteri itu. Syaraf-syaraf yang terdapat di hidung dan mata itu sebenarnya saling bertautan, sehingga pada saat kita bersin, maka secara otomatis mata kita akan terpejam. Hal ini untuk melindungi saluran air mata dan kapiler darah agar tidak terkontaminasi oleh bakteri yang keluar dari membran hidung.

----------------

Selain itu, pada saat kita bersin, secara refleks maka otot-otot yang ada di muka kita menegang, dan jantung kita akan berhenti berdenyut atau berhenti berdetak untuk sementara (baca = sekejap). Setelah selesai bersin maka jantung akan kembali lagi berdenyut alias berdetak kembali. Oleh karena itu, dalam agama Islam kita disarankan untuk mengucapkan kalimat pujian kepada Tuhan yaitu “Alhamdulillah” yang artinya “Segala Puji bagi Allah”, karena jantung kita sudah berfungsi lagi normal seperti biasanya, setelah istirahat sejenak disebabkan oleh bersin kita tadi.

Satu lagi, saking kuatnya tenaga bersin kita, mata kita sampai terpejam. Jikalau mata kita tidak terpejam saat bersin, niscaya mata akan “melompat” keluar. Tidak percaya? Silakan buktikan sendiri… Hehehehe kalau bisa…

Mau mencoba bersin tanpa merem???

Berapa lama kita bersin? Karena bersin adalah pengeluaran udara, maka lama bersin akan sama dengan kecepatan udara tersebut keluar dari hidung, yaitu sekitar 70 meter/detik. Waw! Cepat sekali ya! Saat kita bersin, kita mengeluarkan butir-butir air yang terinfeksi oleh bakteri yang ingin dikeluarkan dari hidung/mulut. Dalam satu kali bersin, kita mengeluarkan sekitar 40.000 butir air dan siap tersebar kemana saja. Wah! Ini perkara serius, hehehe.

Untuk itu, jangan arahkan bersin Anda ke tempat yang ramai, karena bakteri yang kamu keluarkan akan menyebar ke mereka. Carilah arah yang sepi untuk melakukan hajat ini karena bukan saja akan mengganggu stabilitas udara sekitar dengan berbagai macam virus dan bakteri dari mulut anda, tapi bisa saja anda akan kena batunya (bonyok misalnya dikeroyok warga gara-gara bersin sembarangan hehe, segitunya amat sih!) :D

--------------

Shared from: milis kesehatan

NB: punya share dari facebook kiriman Nianiza Trisna. ^_^

Dance with My Daddy : Lirik

onul-bam kudae-ye gyote
cho arumdab-ke su nohwajin Rainbow
irohke tang-shinul kkung talmun
nae nun sogen nul kadukhiI...


I love to dance with my daddy
I love to share with my lovin'
I keep my secret safe
And sound with my dad
How do you feel?
How do you love?
Shall we dance with me?

Dance with my daddy
I love to share with my lovin'
I keep my secret safe
and sound with my dad
How do you feel?
How do you love?
Dance with my daddy

I love to share with my lovin'
I keep my secret safe
And sound with my dad
How do you feel?
How do you love?
Dance with my daddy

I love to share with my lovin'
I keep my secret safe
And sound with my dad
How do you feel?
How do you love?
Dance with my daddy
I love to share with my lovin'
I keep my secret safe
And sound with my dad
How do you feel?