Klikers

Minggu, 01 April 2012

SANG MURRABBI


Aku rindu zaman ketika halaqoh adalah keperluan, bukan sekedar sambilan apalagi hiburan … Aku rindu zaman ketika mambina adalah kewajiban bukan pilihan apalagi beban dan paksaan …... Aku rindu zaman ketika dauroh menjadi kebiasaan, bukan sekedar pelangkap pengisi program yang dipaksakan … Aku rindu zaman ketika tsiqoh menjadi kekuatan, bukan keraguan apalagi kecurigaan … Aku rindu zaman ketika tarbiyah adalah pengorbanan, bukan tuntutan, hujatan dan obyekan…. Aku rindu zaman ketika nasihat menjadi kesenangan bukan su’udzon atau menjatuhkan … Aku rindu zaman ketika kita semua memberikan segalanya untuk da’wah ini … Aku Rindu zaman ketika nasyid ghuroba manjadi lagu kebangsaan… Aku rindu zaman ketika hadir liqo adalah kerinduan dan terlambat adalah kelalaian … Aku rindu zaman ketika malam gerimis pergi ke puncak mengisi dauroh dengan uang yang cukup2 dan peta tak jelas … Aku rindu zaman ketika seorang ikhwah benar-benar berjalan kaki 2 jam di malam buta sepulang tabligh da’wah di desa sebelah … Aku rindu zaman ketika pergi liqo selalu membawa infaq, alat tulis, buku catatan dan qur’an terjemah ditambah sedikit hafalan … Aku rindu zaman ketika binaan menangis karena tak bisa hadir di liqo … Aku rindu zaman ketika tengah malam pintu diketuk untuk mendapat berita kumpul di subuh harinya … Aku rindu zaman ketika seorang ikhwah berangkat liqo dengan wang belanja esok hari untuk keluarganya … Aku rindu zaman ketika seorang murobbi sakit dan harus dirawat, para binaan patungan mengumpulkan dana apa adanya … Aku rindu zaman itu … Ya Rabb … Jangan Kau buang kenikmatan berda’wah dari hati-hati kami … Ya Rabb … Berikanlah kami keistiqomahan di jalan da’wah ini …
copas dr KH RAHMAT ABDULLAH

yipeee

besok gajiaaan...yipeeeeeeeeeeeee...hehehehe
ketahuan bokeknya...................